Download Skripsi Manajemen Gratis (Pengaruh Sprirtualitas Ditempat Kerja)
Kinerja dan spiritualitas akan menjadi menarik untuk diteliti ketika ditinjau pada pemimpin organisasi Baitul Maal wat Tamwil (BMT). Karena dalam prosesnya, BMT merupakan organisasi dalam lembaga keuangan yang berpatokan pada spiritual communication. Jadi, di dalam tubuh BMT diperlukan pemimpin organisasi yang mempunyai aspek spiritual yang baik. Dimana dalam penelitian ini akan difokuskan pada spiritualitas karyawan di tempat kerja atau biasa disebut workplace spirituality.
Menurut Viktor Frankle dalam bukunya Man’s Search for Meaning (2011), ekstensi manusia ditandai oleh tiga faktor, yakni kerohanian (spirituality), kebebasan (freedom), dan tanggung jawab (responsibility). Abraham Maslow, salah seorang pemuka psikologi humanistik yang berusaha memahami segi esoterik (rohani) manusia menyatakan bahwa kebutuhan manusia memiliki kebutuhan yang bertingkat dari yang paling dasar hingga kebutuhan yang paling puncak. Terpenuhinya kebutuhan puncak yang transeden oleh Maslow disebut peakers.Peakers memiliki berbagai pengalaman puncak yang memberikan wawasan yang jelas tentang diri mereka dan dunianya. Kelompok ini cenderung menjadi lebih spiritualis dan saleh. Menurut Abdul Aziz Wahab, sebagai kebutuhan asasi seseorang, spiritualitas dalam kehidupan saat ini bias dikembangkan dalam kehidupan pribadi karyawan organisasi bila menginginkan keberhasilan.
Seperti yang dijelaskan McCall & Lombardo yang dikutip Safaria bahwa akibat pengabaian spiritualitas, banyak karyawan yang gagal dalam menjalankan tugasnya merupakan orang-orang cerdas, ahli di bidangnya masing-masing, seorang pekerja keras dan diharapkan maju dengan cepat. Akan tetapi sebelum mereka sampai pada puncak organisasi, mereka dipecat atau dipaksa untuk pensiun atau mengundurkan diri.
Spiritualitas ditempat kerja ini adalah pemanfaatan, penumbuhan, dan pengembangan nilai-nilai ditempat kerja sehingga menjadi spiritual bagi orang-orang yang ada di organisasi. Dengan demikian, orang- orang yang ada dalam organisasi tersebut menikmati segala kelebihan dan kekurangan yang ada dalam pekerjaannya, membuatnya bahagia, membuatnya ingin mengaktualisasikan diri sebaik mungkin, sampai pada akhirnya menjadi lebih produktif dalam menangani berbagai pekerjaan. Dengan begitu, jika tingkat spiritualitas di tempat kerja yang dimiliki karyawan tinggi, maka akan membuat karyawan lebih menemukan makna pekerjaannya dan menikmati pekerjaan sehingga membuat lebih produktif dan nyaman dalam pekerjaannya.
Baitul Maal wa Tamwil (BMT) merupakan salah satu model lembaga keuangan syariah yang paling sederhana yang saat ini banyak muncul di Indonesia hingga ribuan BMT dan nilai asetnya mencapai triliyunan, yang bergerak di kalangan masyarakat ekonomi bawah, berupaya mengembangan usaha- usaha produktif dan investasi kegiatan ekonomi bagi pengusaha kecil berdasarkan prinsip syariah. BMT menganut azaz syariah, semua transaksi yang dilakukan harus berprinsip syariah, yakni setiap transaksi dinilai sah apabila transaksi tersebut telah terpenuhi syarat rukunnya, bila tidak terpenuhi maka transaksi tersebut batal.
BMT tidak akan berjalan tanpa adanya karyawan yang mengatur tugas-tugas yang ada. Dalam menjalankan tugas-tugasnya, karyawan sebaiknya mempunyai kenyamanan dalam bekerja dan merasa terikat dengan BMT tersebut, sehingga pekerjaan yang dilakukan menjadi sepenuh hati dan hasilnya bias lebih baik. Spiritualitas di tempat kerja juga perlu diterapkan pada karyawan BMT, agar pekerjaan yang dilakukan para karyawan juga dapat dinikmati, sehingga dapat menjadikan hasil pekerjaan yang maksimal dan dikerjakan dengan nyaman.
Silahkan Download Skripsi Manajemen Gratis (Pengaruh Sprirtualitas Ditempat Kerja) dilink Pengaruh spiritualitas ditempat kerja
Password: Y4MqDM4A
Download Skripsi Manajemen Gratis (Pengaruh Sprirtualitas Ditempat Kerja)
4/
5
Oleh
dany