Download Skripsi Kesehatan Terlengkap dan Gratis
Gambaran pengetahuan perawat dan bidan tentang resusitasi jantung paru pada neonatus di RSIA Siti Fatimah Makassar
Penyebab utama kematian neonatal pada umumnya adalah asfiksia lahir, pneumonia, dan infeksi. Pada asfiksia dapat menyebabkan serangkaian perubahan metabolic yang kompleks, terutama hipoksia jaringan, asidosis metabolic dan asidosis respiratorik (hiperkapnea). Jika ini bertambah parah akan menyebabkan penurunan fungsi organ yang paling kritis jantung, sehingga pada tahap lanjut dengan curah jantung yang sangat rendah, darah sirkulasi paru yang dioksigenasi oleh pemompaan paru, tidak mampu mencapai sirkulasi koroner untuk mengatasi hipoksia miokardium.
Menurut Gregory dalam Marjono (2007), Resusitasi diperlukan oleh neonatus yang dalam beberapa menit pertama kehidupannya tidak dapat mengadakan ventilasi efektif dan perfusi adekuat untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi dan eliminasi karbondioksida, atau bila sistem kardiovaskular tidak cukup dapat memberi perfusi secara efektif kepada susunan saraf pusat jantung dan organ vital lain. sehingga petugas kesehatan pun dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan resusitasi yang baik, benar, cepat, dan tepat untuk mencegah terjadinya kematian pada neonatus.
Dalam panduan American Heart Association and American Academy of pediatric (2005), Pengetahuan teknik resusitasi neonatus yang terdiri dari : (A. airway, awal langkah dalam stabilisasi (membersihkan jalan nafas, positioning, merangsang), B. breathing dengan menggunakan ventilasi tekanan positif, C. Cirkulasi dengan penekanan dada dan D. Drugs atau obat-obatan dan volume ekspansi), yang benar dapat membantu menurunkan kematian neonatal.
Optimis angka kematian bayi (AKB) bisa ditekan melalui pembekalan dan pelatihan resusitasi neonatus kepada perawat dan bidan ditanah air. Pembekalan resusitasi neonatus bagi perawat dan bidan bertujuan mencegah terjadinya kegagalan saat membantu proses persalinan baik itu di Rumah sakit maupun di klinik. Perawat dan bidan dalam hal ini perawat maupun bidan harus disiapkan untuk menghadapi kegawatan pernafasan secara efektif. Walaupun intervensi resusitasi jantung paru pada neonatus mirip dengan yang dilakukan pada orang dewasa, terdapat variasi untuk bayi dan anak-anak.
Selain itu kewenangan perawat dan bidan ini telah diatur dalam kebijakan rumah sakit standar prosedur dalam penanganan pasien neonatus, bayi dan anak yang mengalami kondisi kritis. Oleh karena itu perawat dan bidan harus mampu menguasai pengetahuan dan keterampilan resusitasi yang baik agar dapat melakukan tindakan resusitasi secara efektif terutama pada saat kritis untuk mencegah kecacatan atau kematian. Dari uraian tersebut tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui “Gambaran pengetahuan perawat dan bidan tentang tehnik resusitasi jantung paru pada neonatus di RSIA Siti Fatimah Makassar”
Selengkapnya silahkan Download skripsi kesehatan terlengkap dan gratis dilink berikut Gambaran pengetahuan perawat dan bidan tentang resusitasi jantung paru pada neonatus di RSIA Siti Fatimah Makassar Rujukan: http://www.4skripsi.com/
Download Skripsi Kesehatan Terlengkap dan Gratis
4/
5
Oleh
dany