Download Skripsi Sosial Terbaru dan Gratis
Pengaruh pemikiran feminisme terhadap partisipasi perempuan dalam revolusi Mesir Tahun 2011
Feminisme merupakan pemikiran yang berawal dari kawasan inggris pada awal abad ke-20 yang memperjuangkan tentang emansipasi gender bagi kaum perempuan. Pemikiran feminisme tersebut berhasil teraplikasikan dalam Dunia Arab termasuk kawasan Mesir. Sedangkan sering dikenal budaya arab khususnya tentang perempuan menggunakan budaya patrilineal (mengenai hubungan keturunan melalui garis kerabat pria saja)yang membuat laki-laki sangat mendominasi baik dalam kehidupan sosial maupun politik, sehingga ruang gerak bagi perempuan sangat terbatas dan harus seizin laki baik itu bapak maupun suaminya.
Perempuan di Dunia Arab termasuk Mesir, memiliki nasib tidak terlalu berbeda dengan daerah lain dari berbagai belahan dunia yang menganut tradisi patrilineal, telah sepanjang sejarah mengalami diskriminasi dan telah tunduk pada pembatasan mereka terhadap kebebasan dan hak dari berbagai aspek sosial, politik, maupun ekonomi. Beberapa dari praktik-praktik ini sering kali berdasarkan dari interpretasi dari sebuah keyakinan agama, interpretasi agama tersebut sering dijadikan sebagai alat legitimasi bagi laki-laki untuk memindas perempuan atas nama ketuhanan sehingga sulit untuk dihilangkan dari budaya di kawasan Dunia Arab yang masih sangat kuat pengaruh budaya keagamaanya.
Di sisi lain di Eropa maupun Amerika sedang berkembang pemikiran yang menuntut tentang hak-hak perempuan yaitu feminisme. Pemikiran feminisme pertamakali berkembang adalah di inggris pada awal abad 20 saat periode revolusi industri. Perkembangan feminisme periode awal merupakan perlawaan terhadap penindasan dan tuntutan atas kesetaraan sosial bagi perempuan yang dapat di identifikasi secara sah sebagai sifat dasar feminisme.
Tuntutan awal dari feminisme adalah mengenai kesetaraan pendidikan dan pekerjaan, mereka menginginkan pendidikan bagi perempuan muda, guna mempersiapkan mereka agar bisa mandiri di sisi ekonomi, memberikan kebebasan dan martabat, tidak hanya mampu memikat laki-laki yang sudah mapan. Seiring berkembangnya jaman, feminisme juga mulai berkembang tidak hanya fokus pada pendidikan dan pekerjaan saja, melaikan memasuki wilayah pembaharuan atas kesetaraan hak dalam ranah politik (hak berpendapat, bersuara, dan memilih), sosial dalam hukum perkawinan, serta peraturan moral seksualitas.
Karena pemikiran feminisme inilah menyebabkan pergerseran budaya yang memaksa Dunia Arab memberikan hak yang lebih kepada kaum perempuan. Sebagai contoh di arab Saudi perempuan akan mendapat hak untuk memilih dan dipilih dalam pemilu seperti di kawasan arab saudi, walaupun hal tersebut baru empat tahun lagi bisa terlaksana. Perempuan Dunia Arab membuktikan mereka layak mendapatkan perhatian. Guncangnya sistem politik beberapa negara di kawasan yang memicu gerakan revolusi besar-besaran di Arab atau dikenal sebagai ‘Arab Spring’, menjadi sebuah kesempatan.
Sejarah dan peradaban Dunia Arab tidak bisa dipisahkan dari kaum perempuan. Begitu pula yang terjadi di Mesir. Merekalah yang berada di garis terdepan saat demonstrasi dan revolusi rakyat di Lapangan Tahrir, Kairo, hingga menjungkalkan diktator Mesir Hosni Mubarak pada 11 Februari lalu. Salah satu hal yang menyulut kemarahan perempuan di Mesir adalah perlakuan terhadap rekan-rekan mereka yang ditangkap saat terlibat dalam demonstrasi pada Maret lalu. Terdapat 18 aktivis perempuan yang ditangkap.
Untuk lebih lengkapnya silahkan download skripsi sosial terbaru dan gratis dilink berikut Pengaruh pemikiran feminisme terhadap partisipasi perempuan dalam revolusi Mesir Tahun 2011Password: LgM8O0nU
Rujukan: http://www.4skripsi.com/
Download Skripsi Sosial Terbaru dan Gratis
4/
5
Oleh
dany