Saturday, August 31, 2013

Download Skripsi Ekonomi Islam Gratis (Relevansi Pemerataan dan Pemberdayaan)

Download Skripsi Ekonomi Islam Gratis (Relevansi Pemerataan dan Pemberdayaan)

Sejauh ini masyarakat Islam khususnya di Indonesia sebagai umat mayoritas, masih terlalu jauh dari segala keunggulan bila dibandingkan dengan sesama umat di negara-negara lain, khususnya negara Barat yang notabene-nya kristen terutama perekonomiannya. Bahkan sangat disayangkan, di kalangan masyarakat Islam telah terjadi ketimpangan ekonomi yang menyebabkan sirkulasi kekayaan hanya berputar di sekelompok borjuis saja. Fakta ini menuntut adanya upaya-upaya pemberdayaan ekonomi yang sistematis dan terus-menerus untuk melahirkan masyarakat yang egaliter secara ekonomi dan sirkulasi kekayaan dapat dinikmati oleh masyarakat secara merata. Karenanya, diperlukan terobosan- terobosan ataupun metode-metode pemberdayaan yang mengena. Berpijak dari kenyataan di atas, saat ini sangat dibutuhkan sebuah strategi pemberdayaan ekonomi yang merata sehingga dapat dinikmati oleh kalangan ekonomi bawah (rakyat miskin). Pada dataran ini, adalah Taqiyuddin al-Nabhani yang mencoba memberikan gagasan mengenai strategi atau metode pemberdayaan ekonomi yang merata menurut Islam. Sebagai seorang tokoh yang mempunyai obsesi dan idealisasi agar sistem Islam dapat dihidupkan kembali sebagai alternatif, ia banyak menawarkan pemikiran ekonominya yang unik guna menyerang kelemahan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Kedua sistem tersebut oleh sebagian ahli dianggap telah gagal dalam membangun paradigma ekonomi dunia, sehingga diperlukan sistem ekonomi altematif, yaitu sistem ekonomi Islam. Karenanya, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap pemikirannya mengenai metode pemerataan ekonomi, kemudian penulis komparasikan dengan pemberdayaan ekonomi umat. Hasil penelitian yang penulis lakukan menunjukkan bahwa menurut pemikiran Taqiyuddin al-Nabhani Islam telah mewajibkan sirkulasi kekayaan terjadi pada semua anggota masyarakat, dan mencegah konglomerasi. Metode atau langkah-langkah yang ditempuh untuk menciptakan pemerataan ekonomi tersebut adalah; 1) Subsidi oleh pemerintah terhadap rakyat yang memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhannya, misalnya untuk modal usaha. 2) Apabila negara tidak mempunyai anggaran atau devisit maka negara tidak boleh memungut harta dari misalnya menarik pajak. 3) Sedapat mungkin pemerintah harus menciptakan keseimbangan ekonomi (economic equilibrium) dengan menyuplai rakyat yang miskin, dan menghilangkan ketergantungan seseorang terhadap orang lain. 4) Larangan penimbimgan uang (menyimpan uang) oleh sekelompok orang kaya, sebab akan menyebabkan turunnya tingkat pendapatan, serta mengakibatkan pengangguran. Gagasan Taqiyuddin al-Nabhani tersebut sangatlah relevan dengan upaya pemberdayaan ekonomi umat. Sebab memberdayakan ekonomi umat sendiri adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat Islam dari kondisi tidak mampu, melepaskan diri dari perangkap kemiskinan, membangun kemandirian umat di bidang ekonomi, dan mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang dan eksploitasi golongan ekonomi yang kuat atas yang lemah.

Sejauh ini masyarakat Islam khususnya di Indonesia sebagai umat mayoritas, masih terlalu jauh dari segala keunggulan bila dibandingkan dengan sesama umat di negara-negara lain, khususnya negara Barat yang notabene-nya kristen terutama perekonomiannya. Bahkan sangat disayangkan, di kalangan masyarakat Islam telah terjadi ketimpangan ekonomi yang menyebabkan sirkulasi kekayaan hanya berputar di sekelompok borjuis saja. Fakta ini menuntut adanya upaya-upaya pemberdayaan ekonomi yang sistematis dan terus-menerus untuk melahirkan masyarakat yang egaliter secara ekonomi dan sirkulasi kekayaan dapat dinikmati oleh masyarakat secara merata. Karenanya, diperlukan terobosan- terobosan ataupun metode-metode pemberdayaan yang mengena. Berpijak dari kenyataan di atas, saat ini sangat dibutuhkan sebuah strategi pemberdayaan ekonomi yang merata sehingga dapat dinikmati oleh kalangan ekonomi bawah (rakyat miskin). Pada dataran ini, adalah Taqiyuddin al-Nabhani yang mencoba memberikan gagasan mengenai strategi atau metode pemberdayaan ekonomi yang merata menurut Islam. Sebagai seorang tokoh yang mempunyai obsesi dan idealisasi agar sistem Islam dapat dihidupkan kembali sebagai alternatif, ia banyak menawarkan pemikiran ekonominya yang unik guna menyerang kelemahan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Kedua sistem tersebut oleh sebagian ahli dianggap telah gagal dalam membangun paradigma ekonomi dunia, sehingga diperlukan sistem ekonomi altematif, yaitu sistem ekonomi Islam. Karenanya, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap pemikirannya mengenai metode pemerataan ekonomi, kemudian penulis komparasikan dengan pemberdayaan ekonomi umat. Hasil penelitian yang penulis lakukan menunjukkan bahwa menurut pemikiran Taqiyuddin al-Nabhani Islam telah mewajibkan sirkulasi kekayaan terjadi pada semua anggota masyarakat, dan mencegah konglomerasi. Metode atau langkah-langkah yang ditempuh untuk menciptakan pemerataan ekonomi tersebut adalah; 1) Subsidi oleh pemerintah terhadap rakyat yang memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhannya, misalnya untuk modal usaha. 2) Apabila negara tidak mempunyai anggaran atau devisit maka negara tidak boleh memungut harta dari misalnya menarik pajak. 3) Sedapat mungkin pemerintah harus menciptakan keseimbangan ekonomi (economic equilibrium) dengan menyuplai rakyat yang miskin, dan menghilangkan ketergantungan seseorang terhadap orang lain. 4) Larangan penimbimgan uang (menyimpan uang) oleh sekelompok orang kaya, sebab akan menyebabkan turunnya tingkat pendapatan, serta mengakibatkan pengangguran. Gagasan Taqiyuddin al-Nabhani tersebut sangatlah relevan dengan upaya pemberdayaan ekonomi umat. Sebab memberdayakan ekonomi umat sendiri adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat Islam dari kondisi tidak mampu, melepaskan diri dari perangkap kemiskinan, membangun kemandirian umat di bidang ekonomi, dan mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang dan eksploitasi golongan ekonomi yang kuat atas yang lemah.

Artikel Terkait

Download Skripsi Ekonomi Islam Gratis (Relevansi Pemerataan dan Pemberdayaan)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email