Download Contoh Skripsi Kesehatan(perbedaan kekuatan otot penderita non-haemorhagic)
Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi bio-kimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga di Amerika Serikat dan banyak negara industri di Eropa (Jauch, 2005).
Stroke adalah serangan otak yang timbulnya mendadak akibat tersumbat atau pecahnya pembuluh darah otak. Stroke merupakan satu masalah kesehatan paling serius dalam kehidupan modern saat ini. Di Indonesia, diperkirakan setiap tahun terjadi 500.000 penduduk terkena serangan stroke, sekitar 2,5 % atau 125.000 orang meninggal, dan sisanya cacat ringan maupun berat (www.vibizlife.com, 2008).
Delapan puluh persen penderita stroke mempunyai defisit neuromotor sehingga memberikan gejala kelumpuhan sebelah badan dengan tingkat kelemahan bervariasi dari yang lemah hingga berat, kehilangan sensibilitas, kegagalan sistem koordinasi, perubahan pola jalan dan terganggunya keseimbangan. Hal ini mempengaruhi kemampuannya untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari. Oleh karena itu setelah serangan stroke, penderita harus mempelajari kembali hubungan somatosensori baru atau lama untuk melakukan tugas-tugas fungsionalnya (Vitriana, 2008).
Data dari bagian rekam medik RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makassar menunjukkan bahwa jumlah pasien stroke tahun 2008 sebanyak 374 orang, dan sampai bulan Juni tahun 2009 sebanyak 152 orang penderita. Sedangkan data penderita Non Haemorhagic Stroke (NHS) menunjukkan jumlah pasien pada tahun 2008 sebanyak 200 orang penderita sedangkan pada tahun 2009 sampai bulan Juni sebanyak 74 penderita (Rekam Medik, 2009).
Dari uraian di atas, diperoleh gambaran bahwa demikian banyaknya penderita yang didiagnosa Non Haemoragic Stroke (NHS) dimana disertai dengan kelemahan pada otot-otot namun belum diketahui seberapa besar kelemahan otot tersebut baik pada fase akut maupun kronik, oleh karena itu peneliti merasa tertarik ingin melakukan penelitian tentang ”perbedaan kekuatan otot pada penderita non-haemorhagic stroke (NHS) di RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makassar”.
Download Contoh Skripsi Kesehatan(perbedaan kekuatan otot penderita non-haemorhagic)
4/
5
Oleh
dany